Minggu, 08 Juni 2014

ANALISIS TIME SERIES DAN FORECASTING DATA KEUANGAN



  1. ANALISIS TIME SERIES
Meramalkan kejadian dimasa datang atas dasar serangkaian data masa lalu, yang merupakan hasil observasi berbagai variabel menurut waktu dan digambarkan dalam bentuk grafik yang menunjukan perilaku variable subjek.
Dalam analisis keuangan, analisis terhadap data histories diperlukan untuk melihat tren-tren yang mungkin timbul. Kemudian kita bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik tren-tren angka tersebut. Data histories perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan data historis industri untuk melihat apakah tren suatu perusahaan bergerak relatif lebih baik terhadap tren industri.
Pendekatan dalam analisis data time series:
v  Pendekatan Ekonomi
v  Pendekatan Statistik
v  Pendekatan Visual
Ada 4 faktor yang mempengaruhi data time series .  Dalam data ekonomi biasanya kita mendapatkan adanya fluktuasi/ variasi dari waktu ke waktu atau disebut dengan variasi time series.  Variasi ini biasanya disebabkan oleh adanya faktor :
  1. Trend (trend factor),
  2. Fluktuasi siklis (cyclical fluktuation),
  3. Variasi musiman (seasonal variation), dan
  4. Pengaruh random (irregular/random influences).   

Ø  Trend adalah keadaan data yang menaik atau menurun dari waktu ke waktu. Diperlukan waktu jangka panjang (15 atau 20 tahun) untuk meliha pol ten tersebut. Contoh yang menunjukkan trend menaik yaitu pendapatan per kapita, jumlah penduduk.
 Model trend linier perkiraan adalah sebagai berikut:
              
Ø  Variasi musiman adalah fluktuasi yang muncul secara reguler setiap tahun yang biasanya disebabkan oleh iklim, kebiasaan (mempunyai pola tetap dari waktu ke waktu). Seperti yang menunjukan variasi  musiman seperti penjualan pakaian akan meningkat pada saat hari raya, penjualan buku dan tas sekolah akan meningkat pada saat awal sekolah. 
Ada beberapa metode untuk menghitung angka indeks musiman, antara lain adalah metode rata-rata sederhana (simple moving average).
           



Ø  Variasi siklis muncul ketika data dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang, variasi siklis ini bisa terulang setelah jangka waktu tertentu. Variasi siklis biasanya akan kembali normal setiap 10 atau 20 tahun sekali, bisa juga tidak terulang dalam jangka waktu yang sama.  ini yang membedakan antara variasi siklis dengan musiman. Gerakan siklis tiap komoditas mempunyai jarak waktu muncul dan sebab yang berbeda-beda, yang sampai saat ini belum dapat dimengerti. 
Rumus variansi siklis adalah:       
% tren  =          Y/Yt    x 100  
            Dimana= Y: data tahunan yang sesungguhnya
                            Yt : data tren yang dihitung berdasarkan persamaan trend
Ø  Variasi random adalah suatu variasi atau gerakan yang  tidak teratur (irregular).  Variasi ini pada kenyataannya sulit diprediksi. Contoh variasi ini dalam data time series karena adanya perang, bencana alam dan sebab-sebab unik lainnya yang sulit diduga. 
  1. FORECASTING
 Suatu kegiatan yang memperkirakan/menaksirkan suatu kejadian yang akan datang dengan merujuk/menganalisis data-data yang ada, yang kemungkinan dapat terjadi ataupun tidak terjadi.
Teknik peramalan merupakan cara memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa yang lalu, sehingga dengan demikian teknik peramalan diharapkan dapat memberikan objectivitas yang lebih besar. Metode/teknik peramalan memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, dengan demikian dapat dimungkinkan pengguna teknik-teknik pengaalisisan yang lebih maju, yang dapat diharapkan memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karana dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah.
Forecast/Peramalan biasanya dapat diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Berikut ini adalah kategori peramalan berdasarkan horizon waktu:


1.      Peramalan jangka pendek
Peramalan ini mancakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini biasanya digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penjualan, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi
2.      Peramalan jangka menengah
Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan hingga waktu 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3.      Peramalan jangka panjang
Umunya untuk waktu perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Permalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang).
Sedangakan tipe peramalan berdasarkan aspek strategis dalam perencanaan operasi di masa depan antara lain:
  1. Peramalan ekonomi (economic forecast), peramalan ini menjelaskan/meramalkan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indicator perencanaan lainnya.
  2. Peramalan teknologi (technological forecast), memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
  3. Peramalan permintaan (demand forecast), adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga Peramalan Penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Secara umum teknik atau metode peramalan dapat dibagi menjadi dua kategori, yang masing-masing kategori terdiri dari beberapa model. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut (Spyros Makridakis, 1993 hal 8-10)
  1. Metode Kualitatif
Metode ini lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang meskipun kelihatannya kurang ilmiah tetapi dapat memberikan hasil yang baik. Metode ini dibagi menjadi 2 yakni:
    1. Metode eksploritas
    2. Metode normatif
2.Metode kuantitatif
Merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dalam menunjukan hububgan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya. Peramalan kuantitatif mengasumsikan bahwa tingkat keeratan dan macam dari hubungan antara variabel-variabel bebas dengan permintaan yang terjadi pada masa lalu akan berulang pada masa akan datang.
Prosedur umum yang digunakan dalam peramalan secara kuantitatif adalah:
  1. Definisikan tujuan peramalan.
  2. Pembuatan diagram pencar.
  3. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai.
  4. Hitung parameter – parameter fungsi peramalan.
  5. Hitung kesalahan setiap metode peramalan.
  6. Pilih metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil.
  7. Lakukan verifikasi peramalan.
Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut:
a)            Tersedianya informasi tentang masa lalu
b)            Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik
c)            Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang.

Bagan diatas merupakan gambaran Metode Kuantitatif yang dikelompokan menjadi dua, yaitu
  1. Time series model
Time series model didasarkan pada serangkaian data-data berurutan yang berjarak sama (misalnya: mingguan , bulanan, tahunan, dll). serangkaian data ini yang merupakan serangkaian observasi berbagai variabel menurut waktu, biasanya ditabulasikan dan digambarkan dalam bentuk grafik yang menunjukan perilaku subyek. Time series sangat tepat dipakai untuk meramalkan permintaan yang berpola permintaan dimasa lalunya cukup konsisten dalam periode waktu yang lama, sehingga pola tersebut masih akan teteap berlanjut.
Analisa deret waktu didasarkan pada asumsi bahwa deret waktu tersebut terdiri dari komponen-komponen, yaitu: Pola kecenderungan (T), Pola siklus/cycle (C), Pola musim (S), Variasi acak(R)
Seperti yang terlihat pada tabel di atas Time series model mempunya beberapa metode, antara lain yakni : ARIMA, bayesian, Autocorelation, filter kalman, multivariate, smooting dan regresion.
  1. Casual model (model sebab akibat)
Model casual model adalah model peramalan yang mempertimbangkan variabel-variabel atau vaktor-vaktor yang bisa mempengaruhi jumlah yang sedang diramalkan. Atau lebih mudahnya bahwa Metode ini menggunakan pendekatan sebab-akibat, dan bertujuan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan menemukan dan mengukur beberapa variabel bebas (independen) yang penting beserta pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas yang akan diramalkan. Pada metode kausal terdapat tiga kelompok metode yang sering dipakai :
a)      Metoda regresi dan korelasi memakai teknik kuadrat terkecil (least square). Metoda ini sering digunakan untuk prediksi jangka pendek. Contohnya: meramalkan hubungan jumlah kredit yang diberikan dengan giro, deposito dan tabungan masyarakat.
b)      Metoda ekonometri berdasarkan pada persamaan regresi yang didekati secara simultan. Metoda ini sering digunakan untuk perencanaan ekonomi nasional dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya: meramalkan besarnya indikator moneter buat beberapa tahun ke depan, hal ini sering dilakukan pihak BI tiap tahunnya.
c)      Metoda input output biasa digunakan untuk perencanaan ekonomi nasional jangka panjang. Contohnya: meramalkan pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan domestik bruto (PDB) untuk beberapa periode tahun ke depan 5-10 tahun mendatang. Tahapan perancangan peramalan Secara ringkas terdapat tiga tahapan yang harus dilalui dalam perancangan suatu metoda peramalan, yaitu :
·         Melakukan analisa pada data masa lampau. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pola dari data bersangkutan.
·         Memilih metoda yang akan digunakan. Terdapat bermacam-macam metoda yang tersedia dengan keperluannya. Metoda yang berlainan akan menghasilkan sistem prediksi yang berbeda pula untuk data yang sama. Secara umum dapat dikatakan bahwa metoda yang berhasil adalah metoda yang menghasilkan penyimpangan (error) sekecilkecilnya antara hasil prediksi dengan kenyataan yang terjadi.
·         Proses transformasi dari data masa lampau dengan menggunakan metoda yang dipilih. Kalau diperlukan, diadakan perubahan sesuai kebutuhannya.
METODE PERAMALAN
  1. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
Bentuk umumnya è
Ft+1 = αXt + (1 – α)Ft
Ft+1 = αXt + α(1 – α)Xt-1 +α(1 – α)2Xt-2 + ……………+ (1 – α)N Ft+(N-1)
Dimana:     Ft+1 = ramalan suatu periode ke depan
Xt = data aktual periode t
Ft = ramalan pada periode
α = parameter pemulusan (0<α<1)
  1. Model time series regression sebagaimana tertulis pada Bowerman dan O’Connell (1993) adalah dengan
=  nilai observasi pada periode  t
= trend pada periode t
= faktor musiman pada periode t
= error pada periode t
           
            REFERENSI:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar